Mikroprosesor dan Mikrokontroler - Menerapkan bahasa pemrograman mikroprosesor


Lampiran 1. Materi pembelajaran
BAHAN AJAR

Sekolah              : SMK Indonesia
Mata Pelajaran : Mikroprosesor dan Mikrokontroler (C3) 
Kelas/Semester : XI/I
Materi Pokok    : Bahasa Pemrograman Mikroprosesor
Alokasi Waktu  : 1 JP (50 menit)


A.  Tujuan Pembelajaran:
1.    Pengetahuan:
a.    Produk
1)   Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa mampu menjelaskan pengertian mikroprosesor dengan mengerjakan soal terkait di  LP3 minimal nilai sama dengan KKM.
2)   Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa mampu menjelaskan klasifikasi bahasa pemrograman mikroprosesor dengan mengerjakan soal terkait LP3 minimal nilai sama dengan KKM.

b.   Proses
Siswa diharapkan mampu menjelaskan langkah - langkah penggunaan bahasa pemrograman mikroprosesor dengan mengerjakan evaluasi yang terkait dengan LP 4 minimal nilai sama dengan KKM.
2.    Keterampilan:
Dengan menggunakan komputer siswa dapat penggunaan bahasa pemrograman mikroprosesor sesuai rincian tugas kinerja di LP 5 minimal nilai sama dengan KKM.

B.  Kompetensi Dasar
3.5. Menerapkan bahasa pemrograman mikroprosesor
4.5. Menggunakan bahasa pemrograman mikroprosesor

C.  Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.    Pengetahuan
a.    Produk
3.5.1. Menjelaskan pengertian mikroproseor
3.5.2. Menjelaskan klasifikasi bahasa pemrograman mikroprosesor

b.    Proses
3.5.3. Menjelaskan langkah - langkah penggunaan bahasa pemrograman mikroprosesor
2.    Keterampilan
4.5.1 Mempraktekkan penggunaan bahasa pemrograman  mikroprosesor

D.  Materi Pembelajaran: Bahasa Pemrograman Mikroprosesor

D.  Uraian Materi Ajar
Penggalan Materi 1
1.    Pengertian Mikroprosesor
Ciri penting dari sebuah mikroprosesor adalah sifatnya yang programmable. Artinya sebuah mikroprosesor tidak dapat bekerja begitu saja secara perangkat keras tanpa perangkat lunak. Sebuah mikroprosesor selalu bekerja dengan program. Program adalah susunan sejumlah instruksi yang membentuk satu fungsi. Untuk mengembangkan program dalam mikroprosesor digunakan bahasa pemrograman.
Program adalah susunan atau urutan perintah-perintah sederhana yang diberikan kepada komputer untuk memecahkan beberapa permasalahan. Jika sebuah program telah ditulis dan dilakukan debuging , komputer akan dapat mengeksekusi program tersebut dengan sangat cepat dan dengan cara yang sama setiap saat tanpa kesalahan. Disinilah kehebatan komputer, meskipun program tersusun dari perintah-perintah yang sangat sederhana, hasil akhir sangat menakjubkan sebab komputer dapat bekerja dengan kecepatan tinggi.
Kebanyakan mikroprosesor memiliki kesamaan dalam perintah atau instruksi. Intsruksi transfer data misalnya dapat menggunakan perintah LOAD atau MOVE, Instruksi matematika sederhana menggunakan perintah ADD, SUBTRACT, MULTIPLY,  DEVIDE. Untuk menjalankan program, sebuah mikrokomputer harus memiliki program yang tersimpan dalam format biner pada suatu lokasi memori.

2.    Klasifikasi Bahasa Pemrograman Mikroprosesor
a.    Bahasa mesin
Kode mesin atau bahasa mesin adalah sistem instruksi dan data yang dijalankan langsung oleh komputer central processing unit. Kode mesin dapat dianggap sebagai primitif (dan rumit) atau sebagai bahasa pemrograman tingkat terendah representasi dari disusun dan / atau program komputer rakitan. Program dalam menafsirkan bahasa  tidak diwakili oleh kode mesin tetapi, walaupun penerjemah mereka (yang dapat dilihat sebagai sebuah prosesor melaksanakan program tingkat yang lebih tinggi) sering terjadi. Kode mesin kadang-kadang disebut kode asli ketika mengacu pada platform-bagian dari bahasa tergantung fitur atau perpustakaan. kode Mesin tidak boleh disamakan dengan apa yang disebut “bytecode”, yang dilaksanakan oleh seorang juru bahasa.
Setiap prosesor atau keluarga prosesor memiliki set instruksi kode mesin. Instruksi pola bit yang oleh desain fisik sesuai dengan perintah yang berbeda ke mesin. Set instruksi demikian khusus untuk kelas prosesor menggunakan (banyak) arsitektur yang sama. Penerus atau derivatif desain prosesor sering mencakup semua instruksi dari pendahulunya dan dapat menambah petunjuk tambahan. Kadang-kadang desain pengganti akan menghentikan atau mengubah arti dari beberapa kode instruksi (biasanya karena dibutuhkan untuk keperluan baru), kode yang mempengaruhi kompatibilitas sampai batas tertentu, bahkan hampir sepenuhnya kompatibel dengan prosesor mungkin akan menampilkan perilaku yang sedikit berbeda untuk beberapa instruksi tetapi ini jarang yang masalah. Sistem mungkin juga berbeda dalam rincian lainnya, seperti pengaturan memori, sistem operasi, atau perangkat periferal; karena biasanya program bergantung pada faktor-faktor seperti, sistem yang berbeda akan biasanya tidak menjalankan kode mesin yang sama, bahkan ketika jenis prosesor yang sama digunakan.
Sebuah set instruksi kode mesin mungkin memiliki semua instruksi yang sama panjang, atau hal itu mungkin karena panjang variabel-instruksi. Bagaimana pola diorganisir sangat bervariasi dengan arsitektur tertentu dan sering juga dengan jenis instruksi. Sebagian besar instruksi memiliki satu atau lebih opcode bidang yang menentukan jenis instruksi dasar (seperti aritmatika, logis, melompat, dll) dan operasi sebenarnya (seperti menambah atau membandingkan) dan bidang lain yang mungkin memberikan jenis operand (s) , mode pengalamatan (s), pengalamatan offset (s) atau indeks, atau nilai aktual itu sendiri (Operand konstan seperti yang terdapat dalam sebuah instruksi disebut immediates).
Sebuah program komputer adalah suatu urutan instruksi yang dijalankan oleh CPU. Sementara prosesor mengeksekusi instruksi sederhana satu demi satu, prosesor superscalar mampu menjalankan beberapa instruksi sekaligus. Program aliran mungkin dipengaruhi oleh khusus ‘melompat’ instruksi yang mentransfer eksekusi ke instruksi lain dari yang di bawah satu. Lompatan bersyarat diambil (eksekusi berlanjut pada alamat lain) atau tidak (eksekusi berlanjut pada instruksi berikutnya) tergantung pada beberapa kondisi.
Dalam beberapa arsitektur komputer, kode mesin ini diterapkan oleh lapisan yang lebih mendasar dari program yang disebut microprograms, menyediakan antarmuka bahasa mesin Common melintasi sebuah garis atau keluarga model yang berbeda dengan komputer yang mendasari dataflows sangat berbeda. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi port dari program bahasa mesin antara model yang berbeda. Contoh dari penggunaan ini adalah IBM System/360 komputer keluarga dan para penerus mereka. Dengan jalan dataflow lebar dari 8 bit dengan 64 bit dan seterusnya, mereka tetap menyajikan sebuah arsitektur umum pada tingkat bahasa mesin di seluruh baris.
Menggunakan lapisan terfokus untuk menerapkan sebuah emulator memungkinkan komputer untuk menyajikan arsitektur komputer yang sama sekali berbeda. Baris System/360 ini digunakan untuk mengizinkan program port dari mesin IBM sebelumnya untuk keluarga baru komputer, misalnya IBM 1401/1440/1460 emulator pada IBM S/360 model 40.


Penggalan Materi 2
Langkah-langkah pembuatan diagram blok pemancar dan penerima televisi
A.  Alat dan Bahan
1.    Pensil
2.    Penghapus
3.    Penggaris
4.    Kertas millimeter
B.  Teori Singkat
1.      Pemancar televisi analog (analogue tv transmitter) merupakan suatu sistem peralatan yang menerima dan memproses sinyal gambar (video) analog dan suara (audio) analog dari suatu sumber informasi, memodulasi sinyal video dan audio analog yang telah diproses itu ke tingkat IF (Intermediate Frequency) dan kemudian sinyal IF tersebut di up convert-kan ke tingkat RF (Radio Frequency). Sinyal RF yang dihasilkan, akan dikuatkan dengan menggunakan penguat daya (power amplifier) yang nantinya sinyal tersebut akan dikirimkan ke antena pemancar melalui suatu transmission line. Keluaran dari antena pemancar itu sendiri adalah gelombang elektromagnetik yang dapat diradiasikan (disebarluaskan) melalui ruang bebas sehingga dapat diterima antena disisi penerima.

2.      Pemancar televisi digital (digital tv transmitter) adalah suatu sistem pemancar yang memproses sinyal input yaitu transport stream (TS) yang merupakan sinyal hasil encoding & multiplexing, yang nantinya akan dimodulasikan ke tingkat RF dengan menggunakan modulasi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dengan penambahan FEC (Forward Error Correction). Sinyal RF yang dihasilkan nantinya tetap berupa sinyal analog, sehingga dapat dikuatkan dengan penguat daya. Proses selanjutnya sudah dipastikan sama dengan pemancar televisi analog hingga akhirnya dapat diterima oleh antena disisi penerima.


C.  Langkah-langkah Kerja
1.    Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pratikum
2.    Cermati diagram blok pemancar dan penerima televisi
3.    Buatlah diagram blok pemancar dan penerima televisi pada kertas milimiter dengan skala 1:1

Penggalan Materi 3
Siswa disuruh mempraktekkan sesuai dengan urutan langkah kerja


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mikroprosesor dan Mikrokontroler - Menerapkan bahasa pemrograman mikroprosesor"

Posting Komentar